Kisah perjalanan hidup seorang gadis pemulung asal Bali bernama Ni Wayan Mertayani (16) yang menjuarai lomba foto internasional dari Museum Anne Frank, Belanda, dibukukan. Pande Komang Suryanita, penulis buku berjudul "Potret Terindah dari Bali" itu saat dihubungi di Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, mengatakan buku itu diterbitkan Kaifa (grup Penerbit Mizan) pada awal Februari ini.
Seperti dilansir replubika.co.id, materi buku mengungkapkan sisi kehidupan gadis yang biasa dipanggil dengan Ni Wayan atau Sepi itu. Penulis menguraikan secara detil bagaimana alur kehidupan Sepi yang begitu memilukan.
Bermula dari kehilangan ayah dan rumah tinggal, Sepi bersama ibu dan adiknya pindah ke sebuah gubuk di tepi Pantai Amed, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur. Di gubuk itu, Sepi menjalani hidup sebagai penjual makanan dan sesekali memulung barang bekas setelah pulang sekolah untuk dapat membantu ekonomi keluarga, terlebih ibunya dalam kondisi sakit-sakitan.
Hingga suatu ketika, ia bertemu dengan turis asal Belanda bernama Dolly yang meminjami kamera untuk belajar memotret. Hasil "jepretan" Sepi kemudian didaftarkan oleh Dolly pada lomba foto internasional yang diadakan Yayasan Anne Frank di Belanda, dengan tema "Apa Harapan Terbesarmu". Tak disangka, foto Sepi yang berobjek ayam yang sedang bertengger di pohon singkong karet berhasil menjadi pemenang dan mengalahkan 200 peserta lain dari berbagai negara. LM
Seperti dilansir replubika.co.id, materi buku mengungkapkan sisi kehidupan gadis yang biasa dipanggil dengan Ni Wayan atau Sepi itu. Penulis menguraikan secara detil bagaimana alur kehidupan Sepi yang begitu memilukan.
Bermula dari kehilangan ayah dan rumah tinggal, Sepi bersama ibu dan adiknya pindah ke sebuah gubuk di tepi Pantai Amed, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur. Di gubuk itu, Sepi menjalani hidup sebagai penjual makanan dan sesekali memulung barang bekas setelah pulang sekolah untuk dapat membantu ekonomi keluarga, terlebih ibunya dalam kondisi sakit-sakitan.
Hingga suatu ketika, ia bertemu dengan turis asal Belanda bernama Dolly yang meminjami kamera untuk belajar memotret. Hasil "jepretan" Sepi kemudian didaftarkan oleh Dolly pada lomba foto internasional yang diadakan Yayasan Anne Frank di Belanda, dengan tema "Apa Harapan Terbesarmu". Tak disangka, foto Sepi yang berobjek ayam yang sedang bertengger di pohon singkong karet berhasil menjadi pemenang dan mengalahkan 200 peserta lain dari berbagai negara. LM
0 komentar:
Posting Komentar